Kesekian kalinya.
Aku tidak tahu menahu dari mana datangnya
Butiran hangat itu menelisik turun
Tanpa diminta, tanpa diharapkan
Ada yang aneh dalam diriku
Aku juga tidak tahu itu apa
Menyibak kenangan pun tidak mempertemukanku dengan apa pun. siapa pun.
Getaran ini terasa tidak menyenangkan
Tidak semenyenangkan dengan getaran saat bertemu kekasih
Gundah merasuk begitu saja
Kesurupan rasa gelisah lebih menyeramkan dibanding dengan kesurupan makhluk astral mana pun
Lelah merasa nanar tanpa sebab
Letih terbangun dengan bola mata sembab
Bukan kamu alasanku, itu jelas
Tapi ketika bukan kamu yang menjadi pondasi rasa ini, aku justru bingung
Tuhan..
Berikan aku satu bintang
Satu bintang yang akan selalu menemani dan mengarahkan langkahku
Dijaga oleh-Mu dalam hidup ini sudah lebih dari cukup
Namun aku ingin yang nyata Tuhan
Aku ingin melihatnya, memeluknya.
Entah dari mana kucuran air yang berasa hangat ingin bersumber
Merangkai kolase ini sulit bagiku
Bukan ini keinginanku
Pun jika Kau yang menitahkan air ini untuk terus mengalir
Berikan aku alasan nyata
Alasan yang setidaknya akan menenangkanku
Bagaimana mungkin aku bisa tidak mengenali diriku sendiri
Bahkan bayanganku pun ikut bertanya
Jalan-Mu yang terbaik, tunjukkan kepadaku jalan itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment