Di era yang semakin informatif seperti sekarang ini sejarah semakin tenggelam dalam kesendiriannya. Memaknai dirinya sediri dalam keramaian arus informasi yang semakin menderu kencang. Tak ada lagi jiwa segar yang ingin menyentuhnya dan menyiramnya agar ranum kembali.
Jiwa segar itu telah sibuk dengan segudang aktivitasnya berselancar di dalam kesemuan hidup. Melihat hal nyata dalam kesemuan yang nyata terjadi. Tentu saja itu menjadi hal yang sangat miris ketika bangsa ini membutuhkan jiwa segar itu untuk menyiram kekeringan yang selama ini terjadi.
Pemuda. Satu kata berjuta makna. Pemuda yang membuat rumusan batuan segar untuk bangsa dan negara ini tetapi juga yang melupakan batuan itu. Batuan segar itu biasa kita sebut dengan pancasila.
Pancasila seharusnya menjadi pijakan untuk segala aktivitas dalam hidup berbangsa dan bernegara. Pemuda harus disuntikkan kembali formulasi sejarah tanpa rekayasa. Semangat jiwa segar itu harus tergairahkan kembali.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment